Minggu, 16 Agustus 2015

21 Februari 2006

Assalamu alaikum, wr, wb. Kenapa surat kamu cepet banget sampainya? Kalau aku yang kirim, pasti di sekap pak pos dulu kali ya? Soal foto kamu muji apa nyindir? Tahu gak? Pak dhe semarang yang sakit strooke kalau manggil aku munthu. Karena aku hitam, tapi itu dulu, waktu pak dhe belum sakit, sekarang pak dhe gak bisa lihat aku, karena syaraf matanya yang diserang, jadi gak bisa melihat lagi, aku lihat foto aku yang sama teman-teman, senyum semua. Mungkin kamu beruntung dapat yang cemberut, aku pernah mau tanya soal tulisan kamu, aku tahu kamu menulisnya sesuai mood, aku juga kok. Di surat kamu yang 12 lembar dulu ada satu baris yang tulisannya bagus banget, (jangan GR) memang kayak tulisan cewek, yang di cerpen juga bagus, tapi ada juga yang acak-acakan, tapi gak papa, masih bisa di baca kok. Memang aku yang egois, gak berperasaan, masa pingin terus di cintai, tanpa belum mau mencintai, gimana tuh? Lain kali jangan nulis tentang pacaran kamu ma cewek-cewek kamu, karena aku disini gak bisa mewujudkannya, walau kamu disini aku gak akan melakukannya. Rasa simpati yang kamu ceritakan timbul karena keadaannya gimana? Awas jangan berfikir kayak temen aku yang kalah sebelum berperang. Itu konyol. Picik. Semua orang ingin hidup dalam cahaya, tapi temanku malah memilih kegelapan. Padahal teman aku itu masih sangat muda, pandai banget lagi. Soal pakaian aku malah suka pakai hem lengan panjang, jaket jins dan jins. Soalnya celana yang untuk remaja cewek, sekarang kebanyakan jins. Model kulot gak ada yang model remaja, modelnya ibu-ibu. Aku malah gak pernah pakai kaos kalau pergi. Ya paling kalau les atau olah raga. Dirumah pakai kaos terus, kalau pergi ya pakai jins, trus atasan hem atau kaos lengan panjang yang kayak di foto. Pinginnya setelah lulus, aku menutup aurat seperti kakakku, ya walau pake jins. Jangan-jangan kamu kesini nanti juga pake sarung? Bisa diketawain si acoy. Oh ya si acoy udah besar lho. Seneng banget lihat anak kucing itu lari-lari, tidur, seru! Makasih namanya, padahal itukan nama kesayangan dari sahabat kamu. Ibu gak tahu kalau itu nama kamu yang kasih. Pertamanya protes, tapi sekarang ikut panggil acoy. Aku gak bisa gambarkan diriku seperti apa. Aku... gimana ya? Bingung mau gambarkan. Aku suka buat puisi tanpa judul, karena sepertinya gak ada judul yang bisa mewakili puisi aku. Trus judul itukan memudahkan orang memahami isi puisi kita, walau sebenarnya yang tahu seluruh isi puisi itu adalah yang menulisnya sendiri. Maaf aku gak punya kertas putih, lagi habis. Kalau kertas kamu yang dulu, kamu beli sendiri? Kok lucu banget. Puisimu membuat aku harus percaya atau tidak tentang apa yang kamu tulis. Semu, palsu, pendusta, keadaan yang bagaimana yang kau wakilkan dengan kata-kata itu. Hp kamu pasti cepet ngerusak kartu, soalnya aku kemarin pinjem hp temen aku, siemens. Ngisi atau ganti kartunya harus di geser, kan menggores kuningan kartu. Bakan RS amanda, tapi ananda. Kalau kamu kesini gak janjian, terus nyasar, dan ditangkep polisi, aku gak tanggung jawab lho. Katamu kamu kayak temennya M.top/amrozy kan? Aku gak pernah memperlihatkan surat kamu ke orang lain, berat sih. Daripada dibaca mami. Owh... jadi ekspresi kamu waktu bilang yang gak enak di denger/di baca itu sambil ketawa bangga gitu? Disini sakit hati kamunya malah... gak tahu kalau itu kamu ucapkan waktu kita bertemu, pasti aku... Waktu kamu telp aku masih merem. Mau tanya, akunya aja masih kriyep-kriyep, pertama kali waktu telp pakai mentari pagi itu, aku kaget. Gak tahu kenapa, padahal itu kan nomor kamu. Kamu masih punya eyang? Masih lengkap? Aku kan gak berniat ngatur, cuma ngingetin aja, tak beri jadwalku ya : 13-18 maret pra ujian, 20-25 maret ujian praktek, 27 maret penerimaan hasil pra ujian, 3-8 april pra unas, 21-24 april try out, 16-18 april unas, 20 juni pengumuman. Kalau liat jadwal itu, cepet bgt rasanya. Siap gak siap harus siap. Segitu banyak yang harus di pelajari, yang di ujikan hanya 30-40 soal. Kalau beruntung soal yang sudah di pelajari, kalau gak? Udah dulu ya suratku, semoga aku bisa terus membalas surat-suratmu. Akan ku usahakan, biar gak berlarut larut. Tiap suratmu datang, aku akan langsung balas. Tapi gak janji lho. Bentar-bentar, tak coba tuk gambarkan diriku. Tapi gak tahu bener apa gak. Ya kita mungkin sama tapi beda. Aku lebih suka diam di rumah dari pada main ke tetangga. Kalau main ke rumah temen yang jauhan. Kalau gak ditanya, gak ngomong. Lebih suka menyembunyikan isi hati. Gampangke, tapi juga memperumit. Cilik ati, sulit berteman. Ya sekedar teman, ketemu, ngobrol, ya suka milih-milih gitu. Kalau yang keliatan sok, caper, ogah! Aku cuma bisa menggambarkan seperti itu. Jangan semua dipercaya. Aku sendiri gak tahu bener seperti itu apa gak diriku ini. Oh ya cewek kamu dulu berjilbab ya? Pinter lagi. Gak kayak aku. Kamu juga akan kecewa lho. Jangan ngemis cinta padaku, karena aku gak pantas kau mintai cinta. Aku sendiri gak tahu apa arti cinta. Kamu aja salah mengartikan cinta, yang rupanya hanya simpati aja. Beri tahu apa hakekat cinta, yang dimiliki manusia sombong. Cinta sejati yang tulus memberi, Wassalamu alaikum, wr, wb. Duhai cinta tataplah aku disini. Tuhan, siapa dia disana, yang selalu menatapku penuh cinta, ku hanya tahu dia ada, tanpa coba tahu dirinya, tanpa coba tahu yang dirasanya, ku lupa tatapannya, ku tuli akan sesak nafasnya, ku tak hiraukan teriakannya, bagaimana ku seharusnya, lihatkah lautan itu? Dia tertawakan kita, lihatkah gunung-gunung itu? Mereka halangi kita, mereka tak salah, mereka ingin kita bahagia Cinta, maukah kau menatapku, menghampiri ketidakmengertianku, mengetuk hatiku, menerobos asaku, dia menunggu segera hadirmu, tuk obati laranya, tuk membalut lukanya, maafkan aku, ku tak bisa memaksa, ku tak bisa menuntutnya, aku yakin cinta kan singgah, entah kapan, jika dia lari sebelum kau, ku takkan hentikan, ku takkan mengejar, karena ku yang salah,

Selasa, 11 Agustus 2015

09 Februari 2006

Assalamu alaikum wr, wb Happy valentine, semoga gak terlambat atau gak kecepatan ya, kalau pak posnya baik hati pasti tepat waktu, aku lihat temen-temenku sibuk ma coklat, pita, hadiah, dan masih banyak lagi. Tahu gak, aneh rasanya hari yang biasa dilewati berdua, dilewati sendiri, ini valentin pertama yang kulewati ma seseorang, yang tentunya entah berada dimana kamu berada, soalnya tahun lalu aku lewati ma sahabat-sahabatku yang manis-manis. Tapi aku rasa hari apapun, adalah hari kasih sayang kok. Kalau cuma tanggal 14 februari, berarti hari-hari lain kasih sayang berkurang (bercanda). Di hari valentin ini aku mau ucapkan makasih, atas semua cinta, kasih sayang dan juga perhatian dan kejujuran kamu ke aku, aku minta maaf jika aku tak bisa membalas semua yang telah kamu berikan ke aku, makasih juga atas puisi-puisi kamu tentang aku, aku gak tahu harus mengatakan apa tentang puisi-puisi kamu itu, kamu gambarkan aku sebagai sesuatu yang indah, tapi aku gak mau keindahan yang kamu temukan esok tak seindah yang kamu lukiskan di puisi, aku tak ingin kita saling kecewa, walaupun kamu berkata aku sudah tidak memiliki rasa kecewa, sebagai manusia biasa kita pasti memiliki rasa itu, aku gak tahu sebatas apa menyayangi kamu, dan kapan aku wujudkan puisi kamu tuk mencintai tanpa aku tahu akan dirimu, cinta akan datang jika seseorang telah mengenal siapa yang akan dicintainya. Mimpi ini, indah, bahagia, segera bangunkan aku, usik mimpiku ini, jika sang surya telah bertahta, dan ku buka mata, bukan kau yang kulihat, bukan dirimu disampingku, ku takut, dampingi aku, ku meragu, yakinkan aku, ku cemas, tenangkan aku, haruskah ku teruskan mimpiku, bangunkan aku, Mungkin ini surat aku yang terakhir, dalam tiga bulan ke depan, tahu kan kenapa? Maret mid semester, april ujian praktek dan finalnya di mei, doakan aku ya, agar aku dapat melewati tahap ini dengan lancar. Sejak ibu tahu ada seseorang di hati aku, ibu mulai mengurangi rasa kepercayaannya ke aku, aku mulai merasa risih, ibu mulai mengacak-acak buku aku, aku gak tahu beliau membaca surat kamu atau tidak, semoga tidak. sejak aku cerita, suratmu selalu berada di binder, dan ada di tas sekolahku, aku selalu membawa surat kamu, aku gak tahu kenapa ibu kita bersikap sama, mungkin mereka sayang banget sama kita. aku puasa aja, ibu berfikir kalau kamu yang suruh, trus tanya “kok sekarang irul gak pernah sms lagi?” Oh ya, hape sudah kamu bawa terus apa belum? Aku gak bisa sms kamu setiap saat ya? Hape kamu gak bisa getar, kok bisa misscall aku membangunkan seluruh keluargamu? Keras banget suaranya? Maaf ya, kamu jadi kena omel, soal kumbang dan bunga biar waktu yang menjawab, karena waktu selalu menjawab dengan benar, iya kan? Kalau mereka datang kita sambut, jika itu terbaik, dan kita menghindar jika ingin, aku rindu banget kita bisa seperti dulu, ngomong sana, ngomong sini, walau hanya dalam sms, kalau aku lulus nanti surat kamu gimana? Gak mungkin dialamatkan ke sekolah aku lagi kan? Dan gak bisa dialamatkan ke rumahku, iya kalau aku dirumah dan terima surat kamu, kalau ibu yang dirumah dan membaca surat kamu, gimana? Lagian pak pos gak pernah ke rumah aku, jalan ke rumah aku sulit. Kalau dicari orang yang belum tahu lokasinya, sebenarnya dekat dengan jalan raya utama semarang solo. Tapi...
Aku mau cerita, hari rabu kemarin guru bahasa inggrisku mengundang anak-anak sekolah internasional (SI), untuk melatih kami berbahasa inggris secara lisan, yang datang dua kelompok, yang datang pagi masih anak-anak smp. Dan mereka trauma karena dulu pernah datang ke salah satu sekolah di salatiga, dan mereka dicuekin, anak-anak salatiga malah bicara pakai bahasa jawa, kata guruku ada yang tidak mau turun dari bus mereka, mereka di pertemukan dengan anak-anak bahasa dan ips 1. Gak begitu lancar karena anak ips banyak yang lebih suka bicara sendiri, yang datang agak siang sebaya dengan kami, karena takut seperti pagi hari, antara ipa 2 dan ips 2 gak jadi satu, tetap di kelas masing-masing, kami buat kelompok 7-9 anak, lalu ditemani satu tamu dari SI. Kelompokku di temani tamu dari korea, orangnya lucu, temenku sih yang banyak tanya pakai bahasa inggris, kalau aku? Aku gak bisa mengutarakan secara lisan, banyak pertanyaan yang jawabannya malah pakai bahasa indonesia, waktu ditanya apa yang kamu suka dari indonesia, jawabnya lucu banget, “harga-harga murah”, katanya. Rambutnya merah gitu, terus sering garuk-garuk kepala, Itu pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan, walau usia sama tapi badannya tinggi besar melebihi anak-anak indonesia. Kenapa pak kyai kamu tanya gitu ma kamu? Saat mantan kamu keguguran? Sepertinya berprasangka buruk ma kamu, atau kamu memperlihatkan kebencian ma mantan kamu, soal surat kamu tentang si a dan si b aku kira itu kamu, tanggapan aku, kalau allah sudah berkehendak, pasti akan terjadi dan mereka telah ditakdirkan bersama, terus soal jadi guru, kamu pasti pandai bicara, dan aku gak kayak gitu, satu hal lagi yang belum kamu tahu, aku terkenal pendiam di keluargaku, mereka bilang kalau gak ditanya aku gak akan ngomong, rasanya males aja kalau ngobrolnya ma saudara yang usianya terpaut jauh, kayaknya gak ada yang mau di omongin. Soal foto, ini foto kau waktu di ampel, sayang yang lain gak begitu bagus jadinya. Aku sempat bingung, jadi gak kasih kamu foto, kalau kita gak jadi bersama, trus foto aku kamu apakan? Ya akhirnya aku putuskan untuk kasih foto yang ini,simpen baik baik ya, di surat kamu bilang kalau kamu serius dan aku masih pingin happy-happy, lalu apa itu gak membuat kamu merasa kecewa atau sakit hati? Udah dulu ya, suratku kali ini, semoga kita bisa bersua esok, doakan aku ya. Biarlah air terus mengalir Kita ikuta saja kemana dia akan mengalir Wassalamu alaikum, wr, wb. Tuhan, kau tahu apa yang kurasa, dia datang ke dalam hati yang penuh angan, aku tak kuasa, aku tak berdaya, bukan pencinta, bukan pula pembenci, aku hanya kalah dalam perasaan, tuhan, bila kuijinkan, biarlah rasa ini tetap ada, mengisi relung jiwa, menemani semua asa di dada.

Sabtu, 08 Agustus 2015

05 Januari 2006

Asaalamu alaikum, wr. Wb Cepat waktu berlalu kita bertemu lagi dengan januari di tahun yang berbeda, cerita apa ya kali ini? Kamu baca surat ini test semesteranku sudah selesai, seneng sih, tapi pasti hasilnya gak memuaskan. kalau Allah menghendaki terjadi, pasti itu kan terjadi. siang aku masih jalan-jalan ma sahabatku, trus sms kamu, itu aja bahas tentang kamu, yang gak sabar antri di RS, yang pingin pulang, gak jadi berobat, aku yang masih bisa bilang kalau kamu harus tetep berobat, e... paginya malah aku yang sakit, gara-gara sms kamu, yang bangunin pagi, terlalu memaksa kali ya, atau gara-gara pingin berbagi lara ma kamu ya ( gak kok, bercanda) Itu malamnya jam 00.30 wib aku menggigil kedinginan, udah selimutan, pake jaket, tetap dingin. Entah kenapa aku putuskan untuk pindah ma ibu, tentu saja ibu kaget, gak biasanya mau tidur bareng, demam lagi, aku tahu, aku pasti buat panik ibu, aku sering begitu, ibu takut kalau typhus aku kambuh, sulit sih tidur dalam keadaan menggigil, tiap saat terbangun (seperti kamu) tahu gak dimana ayah? Ayah mengalah gantian tidur di kamar aku. Walau aku pindah sambil kedinginan, dan bawa selimut, aku gak lupa bawa hape, kali-kali aja kamu sms, rencana mau bangun pagi, mau belajar, tapi badan lemes, denger sih getaran hape, (yang pasti kamu) tapi mau buka gak kuat, sekitar jam 04.00 wib aku bangun, aku buka sms kamu, kaget sih, kok gak bilang “yang error bukan aku tapi hape aku,” setelah aku baca sms aku ke kamar mandi, keluar dari kamar mandi, semua tampak gelap, buru-buru aku pingin menjatuhkan tubuhku kekasur, e... malah nabrak pintu, jatuh deh, ibu dan ayah makah tambah panik, (kalau ingat itu pingin ketawa, kok bisa nabrak pintu terus jatuh) ingat kalau tes aku tetap berusaha untuk sembuh dalam waktu singkat, aku pikir lagi, kalau aku berangkat sekolah, paksakan untuk tes, malah tambah parah nanti, bener, di rumah aku beberapa kali coba jalan tetep seperti pagi, gelap semua ( tahu gak, aku dirumah sendiri, bahaya banget kan, tiba-tiba jatuh gak ada yang tahu, wah... untung aku gak papa) pasti kamu tanya kemana ibu? Kemana ayah? Ibu ke sekolah untuk ijinkan aku trus daftarkan aku ke puskesmas, cukup lama sih, sedangkan ayah, kemana lagi kalau gak kerja. Satu penyakit lagi daftar di tubuh aku, darah rendah, begini rasanya, pusing, lemes, gelap, Lengkap deh. Tapi aku udah baikan kok, ya itu tadi gak boleh kecapekan, sakit kok ya tepat ama test sih?
Aku percaya ma kamu, aku gak curiga, Cuma pingin tahu aja masa gak boleh? Iya, itu anak, anak kamu, tapi beri penjelasan, anak angkat? anak dari saudara? atau malah masih saudara? soal ke salatiga atau gak, terserah kamu, aku udah capek, kesini syukur, gak ya gak papa, mungkin belum di bolehkan ama Tuhan untuk ketemu, Pagi kamu bantu ditoko, sore ngajar/kuliah, (masih kuliah kan?) malam kadang bantu di toko lagi, atau ke rumah teman? (sampai nginep gak?) kalau gitu kan kamu jarang dirumah, gimana bisa masalah ma rumah? kalau kamu pergi anak kamu gimana? Dulu kakak juga begitu, lebih sering ma temen-temennya, karena dirumah gak ada yang bisa diajak ngobrol, yang se alur ma dia. Enak gak jadi guru? Sulit gak? Dulu kamu belajar jadi guru dimana? Murid kamu banyak ya? Pasti pinter-pinter seperti kamu, kamu bisa segalanya ya? Apa ngajarnya tiap sore? Kalau kamu marah ma anak-anak gimana? Seperti dulu kamu dimarahi ma guru kamu ? jangan galak-galak. Kalau anak nakal itu biasa dan itu lebih baik dari yang pendiam kan? Kalau gak terlalu pandai itu relatif, kamu pasti juga punya ilmu jiwa. Biasanya guru juga punya ilmu jiwa, nanya melulu ya? Gak dijawab semua gak papa kok, kalau liburan aku gak sms kamu gak papa ya? soalnya tahun baru kemarin aku sudah minta uang pulsa, liburan gak dapet uang saku, jadi aku gak bisa beli pulsa, maaf ya... Fotonya besok aja setelah liburan, gak suka diperintah, jangan-jangan otoriter, bosenan, ma foto aku aja udah bosen, gimana dengan orangnya? Males, kegiatan banyak gitu kok males.
Yang... jangan bahas lagi soal sayang dan cinta lagi ya, aku belum berani putus cinta, sakit banget pasti, tapi kalau kamu suatu saat buat aku menyadari bahwa sayangku itu merupakan cinta, itu berarti aku sudah siap untuk putus cinta, seberapa besar cinta kamu untukku? (jangan dijawab dengan lagunya agnes monica) kenapa bisa? (gak dijawab juga gak papa) Dulu kamu pernah akan menikah, kenapa saat itu putuskan untuk itu, padahal usia kamu masih muda, katanya umur 30 masih laku? Cinta banget ya? Udah dulu ya,kalau bales nulisnya jangan di toko, tulisannya jelek, (padahal tulisanku juga jelek) hampir lupa, kertas kamu yang lucu itu punya siapa? Aneh lho cowok punya kertas lucu bgt. Wassalamu alaikum, wr, wb Balasnya jangan waktu liburan sekolah, soalnya sekolahnya tutup. Sampai kapan kita seperti ini, Tanpa tatap mata, Dapatkah ku bertahan, Dapatkah ku tetap berpegang, Tapi... Sampai kapan? Hingga samudra membentang? Hingga puncak lelah? Hingga asa menyapa? Ku tak tahu sampai kapan, Ku harap ku tetap bertahan, Jikalau tidak, Entah apa yang ku putuskan!

Senin, 13 Juli 2015

16 Desember 2005

assalamu alaikum wr.wb Gimana kabar yayangku hari ini, sibuk ya? Makasih surat kamu yang kemarin, dengan itu akan menambah gambaran kehidupan yang keras diluar sana, yang belum pernah aku tahu sedikitpun, aku punya banyak cita-cita, ketika SMP aku pingin banget jadi pramugari, tapi sayang aku merasa tidak dapat dengan jelas melihat tulisan bapak/ibu guru, ketika duduk di bangku belakang, setelah periksa mata aku miopi, ya apa boleh buat, cita-citaku tidak mungkin terwujud, SMA aku bercita-cita pingin jadi apoteker, atau perawat yang harusnya aku masuk akper, yang ada di semarang, tapi kalo dilihat dari biaya, ortu gak mampu, akhirnya masuk sma negeri. Sebelum bulan puasa kemarin pak dhe dari Palangkaraya datang dan menawarkan untuk kuliah disana, “ambil saja AK (akademi kesehatan)” kata pak dhe, “soalnya anak pak dhe yang paling kecil (2 tahun lebih tua dari aku) udah bisa jadi PNS tapi mulainya dari SMA, sekarang SMAnya udah ditiadakan,” Aku berfikir ini kesempatan yang tepat, tapi akhir-akhir ini ibu (tahu gak yang panggil gitu dua kakakku, aku manggilnya mamah, lucu khan! ) bilang kalau aku gak mungkin kuat, karena banyak praktek yang harus dilakukan dengan berdiri ber jam-jam, karena aku gak bisa terlalu lelah, karena aku pernah thypus, dan radang tenggorokan, aku kira juga begitu, aku bisa lulus tes tertulisnya, tapi gimana dengan tes kesehatannya, udah jauh-jauh ke banjarmasin, malah cuma buat kecewain Pak Dhe. Lebaran kemarin, keluarga dari ibu (3 bersaudara) kumpul di Salatiga, karena mbah tinggal di Salatiga, tapi yang datang hanya keluarga pak dhe dan Bu dhe yang tinggal di semarang, sedang yang ada di palangkaraya gak bisa datang, anak bu dhe yang dari semarang , yang paling kecil juga, (5 tahun lebih tua dari aku) yang kerja di ungaran, menawarkan ke aku, “kalau lulus, nanti, mau kerja di ungaran apa gak?” Ya karena aku pikir, aku gak bisa meneruskan, apa gak dicoba dulu kerja? Tapi kakakku itu bilang, aku harus siap fisik dan mental, karena kerjanya juga berdiri, (wah ketemu lagi yang buat badan lelah) dan omongan orang-orang pabrik, “aku aja yang udah kerja lama kadang masih sakit hati,” (wah gimana ya? Aku kan “cilik ati” gak bisa dengan yang namanya tersinggung) tapi setahun ini aku coba hilangkan sifat itu, gak tahu sudah hilang sepenuhnya atau nggak, karena tiap ada yang agak menyakitkan, aku sudah coba tahan, dan coba untuk tidak membuat orang lain tersinggung. Karena aku sudah mau ujian, temen-temen aku tanya mau neruskan kemana? Ada yang buat aku punya gambaran mau kemana nanti kalau lulus, aku pingin neruskan ke PGSD (D2) setidaknya 5-10 tahun nanti akan ada pensiun besar-besaran, dan pasti banyak menerima PNS baru, ortu sih kasih dukungan, tapi biaya? Ya gak tahu lah nanti, moga aja ada jalan, kata ayahku, “ yen ayahmu ora iso dadi guru, mbok menowo kowe iso dadi guru.” ayahku punya pengalaman menyakitkan, aku harap tidak terulang kepada kamu, ayah dulu anak pondok yang punya 6 adik, (ibunya yang kemarin kesini, tapi mbah kakungku sudah meninggal ) ayah setelah dari pondok kuliah di UNISULA, (ayah bisa lho baca kitab kuning/arab gundul) karena kuliah biaya sendiri, saat skripsi ayah gak punya biaya, ya gak dapat deh yang namanya gelar, padahal kurang selangkah lagi. Lalu ayah jadi guru (wiyata bhakti) karena terlalu lama dan dengan gaji kecil (aku gak tahu udah ma ibu dan kakakku apa belum. Aku gak tahu cerita lengkapnya) ayah gak sabar dan waktu itu untuk jadi pegawai negeri harus memberi uang sogokan, ayah gak mau yang begituan, sekarang ayah menyesal, apalagi kalau melihat teman-temannya yang jadi dosen, atau guru, makanya ayah tak pernah cerita panjang lebar tentang masalah ini, dan aku pun tak berani tanya-tanya karena takut membuat ayah teringat dengan masa lalu dan penyesalannya. Aku sangat berharap kamu bisa menyelesaikan skripsimu, agar cerita ayah tidak terjadi lagi padamu, ayah pandai banget tentang masalah agama, tapi aku tak bisa nuruni kepandaian itu, kenapa ya? Ayah sering mengisi pengajian dan khotbah tiap jumat pahing dan jumat kliwon. Kakak pertamaku namanya IZZATUL FITRI OKTAVIANA dia cantik banget, sampai-sampai kakak ke duaku ERY ASHAR RAYHAN, nyimpen fotonya waktu masih SMA di dompetnya, katanya buat pamer kalau itu ceweknya, atau biar dapet cewek kayak kakak. Jarak aku ma kakak perempuanku 14 tahun, waktu SMA dan udah lulus, banyak banget yang antri mau apel, gak bisa aku hitung, mereka mendekati kakak aku melalui adiknya, (waktu itu aku masih SD) seneng banget dapat coklat, boneka, jalan-jalan, wah... enak banget. Sampai akhirnya mereka ditanya ma ibu, tapi gak ada yang berani menuju keseriusan hanya ada satu, ya yang sekarang jadi suaminya itu, dia PM. Satu tahun yang lalu dia di kirim ke aceh, waktu ada tsunami, waktu itu kami semua bingung, khawatir, alhamdulillah Allah masih menyelamatkan kakak iparku itu, katanya sih waktu di pos tsunaminya cuma melompati kantornya, kalau kakakku yang laki-laki sepuluh tahun lebih tua dari aku, katanya sebenarnya sudah tidak ingin punya adik lagi, aku jadi saingan cinta ibu, cinta kakakku itu gak mulus, tiap punya cewek cantik, baik, ditanya deh ma ortu si cewek, karena pekerjaan dan belum siapnya kakakku, putus deh cintanya, menikahlah sang cewek dengan orang lain, sekarang kakakku kerja di bandung, serabutan/ganti-ganti, bosenan sih orangnya. Dan sambil dekat lagi ama Allah lewat pondok Aa Gym, malah ceweknya yang terakhir yang ada di salatiga, aku ma ibu liat udah hamil, tapi kami gak cerita ke kakak, kasihan takut hancur hatinya, aku sudah banyak cerita tentang keluargaku, nanti gantian kamu ya, (aku gak bisa cerita lebih jauh karena itu rahasia keluarga, iya gak?) Aku mau cerita tentang teman-teman aku, oh ya... kamu dapat salam dari sahabatku, aneh ya, tiap hari ketemu, sehari marah, sehari enggak, gitu terus, padahal hanya karena masalah kecil, mereka bertengkar, soal gak bilang kalau mau latihan senam, dikira pemadatan siang, marah deh, gara-gara pemadatan pagi, temenku berangkat duluan, takut telat dan dimarahi guru, marah lagi, tadi aja kelihatannya udah baikan, e... satu setengah jam kemudian sudah marahan lagi, gara-gara gak sabar nunggu temen aku latihan senam, wah... aneh ya, yang punya cowok dua, katanya yang satu mau diputusin, e... gak jadi, yang satu disukai nak IPS, tapi ditolaknya, kalau liat si cowok, melarikan diri, (aneh kan? Suka tapi malah menghindar, ) ya gitu deh kalau punya temen aneh-aneh, lucu-lucu, dan yang pasti beraneka ragam, sifat dan wataknya. Aku minta doakan aku terus ya, biar ujian yang akan datang, aku bisa lulus, gak tergoda ma lingkungan, temenku kelas dua udah ada yang jadi ibu lho. Sayang banget kan? Wah... kehidupn ini keras banget ya, belum terjun sepenuhnya ja, udah kayak gini rumitnya, apalagi esok... Semoga cita-cita, keinginan dan harapan, kita bisa tercapai, dengan ridhonya, udah capek belum baca surat aku yang banyak ini? ditambah tulisannnya yang goyang-goyang, abis banyak banget yang mau aku ceritakan, udah dulu ya, salam sayang... Wassalamua alaikum, wr.wb.
Diujung pena ini,
Ukiran jiwa terpahatkan,
Lukisan hati terbaitkan,
Ku coba untai kebahagiaan,
Yang datang bergandengan,
Tak ingin ku berbagi,
Tak ingin membagi,
Walau dengan kekasih hati,
Ingin ku berlari,
Bawa rasa ini,
Bila nanti,
Bahagia pergi,
Ku sendiri yang kan sesali,
Ku kan kembali,
Cari jati diri,
Tambahan ya... kan bayar perangkonya sama Kamu kan tahu aku dirumah sendiri, gak punya teman curhat, seneng rasanya yang punya kakak atau adik, yang beda usia 2-4 tahun, bisa jalan bareng, tuker cerita, wah pasti asyik, kamu tahu gak temenku dirumah? Jangan ketawa ya, temenku kucing, lucu lho, walau banyak orang bilang itu kucing banyak sebabkan penyakit, tapi aku sayang banget ama kucing, apalagi yang dirumah, kakakku yang perempuan dulu juga suka banget ma kucing, tapi setelah punya anak gak lagi deh, sentuh itu kucing. Aku suka banget berada di tengah temen-temen, apalagi kalau lagi kumpul semua, ketawa, bercanda, ada satu temen yang kalau gak ada dia, kawan-kawan yang lain jadi gak punya bahan pembicaraan/bahan obrolan lucu, tapi kalu dia datang jadi seru, ramai banget, kelihatannya dia tomboi. Suka ceplas-ceplos, kasar tingkahnya tapi pegalaman ma cowok, wah... kayak gula dirubung semut, ganti-ganti terus, dulu kelas satu, aku pikir dia cowok, karena saat pilihan ketua kelas nama yang bikin aku tertarik, namanya Galih, pikirku orangnya tinggi, besar, gemuk, dan putih, setelah dia terpilih dan maju ke depan, karena aku belum kenal, e..e... cewek to. Kecil, item, agak manis sih, gemuk, ya gak gemuk-gemuk amat, lama kelamaan aku merasa aku gak mungkin jadi temenya karena kebanyakan temen aku pendiam, karena dia gak begitu banyak bicara, clemongan lah pokoknya, gak ada kamusnya fara temenan ma orang kayak gitu, kelas dua aku sekelas, wah gimana nih, dia malah duduk di belakang ku, ya lama-lama aku bisa menerima sifatnya itu. Aslinya dia enak diajak curhat, perhatian meski orangnya aneh, suka lagu dangdut, tapi tingkah cowok, untung cincinnya yang hilang kemarin ( dari cowoknya) ketemu, kelas tiga dia ambil bahasa, tapi kalau sabtu jam terakhir kita kumpul waktu pelajaran agama, karena BAHASA & IPA 2, terdiri dari 2 agama, jadi dijadikan satu, aku gak terlalu suka dengan orang yang banyak bicara, pelit, mau menang sendiri, (meskia aku juga sering gitu) gak tepati janji, (walau kalau janjian, temen datang telat aku diem aja, padahal di hati nggerundel,) aku suka orang yang ngerti aku, selalu beri dukungan, bantu cariin solusi kalau ada masalah, berfikir dewasa, ya itu yang kemarin kirim salam, dia anak IPA 1. Besok kamu cerita tentang temen-temen kamu juga ya...tapi gak usah yang ajak kamu nonton blue film. Dosa gak sih nonton yang begituan? Seneng sih kamu jujur, aku kan gak berhak larang kamu, kalau dosa ya kamu sendiri yang tanggung, toh mumpung masih muda, gitu kali ya? Apa kamu mau coba jadi lebih hebat dari mantanku? Masak putusin yang baik apa gak, bingung?

Senin, 11 Mei 2009

04 desember 2005

Assalamu alaikum wr.wb
Kamu ingin tahu tentang aku saat aku ama “dia”? aku belum pernah ngapa-ngapain ma dia, kita cuma jalan bareng, jemput sekolah, gak lebih. Soal surat, gak tahu kenapa pos cepu lebih cepat sampai daripada pos salatiga. Kamu pos kan hari senin, sampai ke aku hari rabu, aku balas pos kan hari kamis, e...sampainya senin, surat kamu yang ke dua, kamu pos kan hari senin juga, tapi karena aku poskan hari sabtu nyampainya hari rabu, yang ke tiga kamu pos kan hari jumat, cepet banget sabtu udah nyampai, dari cepu 3 bahkan 1 hari sudah nyampai, tapi dari salatiga harus nunggu 4 hari mungkin lebih, kalau yang ini gak mungkin aku pos kan hari ini juga, kan kantor posnya tutup.
Kamu mungkin udah lebih banyak tahu tentang aku, dari pada aku yang tau kamu. Ya begini aku, egois, cuek, plin-plan, kekanak-kanakan, ya masih banyak lagi.
Kamu jangan ngaco dong! Bukan nunggu warisan, tiap tanggal 8 mbah kakung ku dapat uang pensiun, nah aku cucu terakhirnya, jadi aku masih dapat bagian, lumayan buat jajan.
Kamu dulu kan pernah SMA, gimana rasanya? Sama gak ya? Sama rasa saat ini pada diriku.
Kamu bener-bener rindu aku ya? Kita bisa ketemu, kalau kegiatan masing-masing gak tubrukan, sabar aja, aku senang kalau kamu tak ingin gila karena cintaku. Memang itu yang seharusnya. Untuk mengobati rindumu aku tuliskan puisi ya...

Di malam gelap
Di temani angin malam
Di iringi rintitk hujan
Di tunggui detik jam dinding
Aku sendiri...
Berharap kau ada di sini
Menghiasi mimpi
Tak ingin kuakhiri
Hingga mentari berdiri.

Awas jangan ketawain puisiku ya...aku paling gak bisa merayu, kalau aku sedang senang atau sedih, aku nulis puisi, buat melukiskan isi hati. Ingin nulis lebih, tapi nanti kamu ketawain, dan kertas juga udah gak muat. Udah dulu ya...
Wassalamu alaikum wr.wb
faradiba

Minggu, 10 Mei 2009

25 November 2005

love lift us where we belong
far from the world we know
up where the clear winds blow

assalamu alaikum wr.wb
gimana kabar hari ini? Semoga dalam keadaan happy. Tau gak? Saat kamu berterus terang, aku benar-benar bingung. Salahkah keputusan yang kuambil? Kenapa bisa terjadi? Kenapa saat awal dulu, aku selalu bertanya, apa kau tak takut di bohongi jika hubungan di jalin lewat sms, aku juga berkata: aku takut. Tapi kamu selalu meyakinkan aku. Bahwa kalau kita sudah komit, maka tak ada kebohongan. Akupun percaya kamu. Mungkin jika aku tak membuka hatiku dan menjawab pertanyaanmu malam itu, apakah kamu akan terus membohongi aku? Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku, aku benar-benar bingung...kenapa tak kau katakan sejak awal? Sulit rasanya percaya pada seseorang yang sekali telah berbohong. Apalagi sebuah nama. Semalam aku coba merenung, aku telah mencoba memaafkan kamu. Allah saja bisa memaafkan kenapa aku tidak? Akhirnya aku memaafkanmu, pagi itu...
kamu buat aku bingung lagi dengan berkata: sms ini mungkin yang terakhir, aku tak akan mengganggumu lagi. Ditambah syair sheila on 7 yang kamu tulis. Apa kita akan putus??? hubungan yang baru beberapa jam itu...aku bingung...apa mau kamu? Aku sms kamu dengan berharap sms tadi bukan yang terakhir. Dan jika kita putus aku akan menganggapmu sebagai kakak. Aku tak ingin jika kamu mengulangi kasalahan yang sama dengan mengalihkan ke rokok, karena aku paling tidak senang dengan itu. Maka aku katakan: aku sayang kamu, apalagi kamu bilang kamu tak tau akan melangkah dan tiba-tiba berdiri di jembatan. (aku tak tahu seberapa tinggi?) dan kamu juga bilang jatuh dari motor karena melamun tetapi alasan kamu adalah kamu seorang seniman. (tak masuk akal) awalnya aku ingin anggap kamu sebagai kakak, lagi-lagi kamu bilang kamu tak mau anggapan kakak dariku. Itu buat aku bingung lagi,
memang benar aku tak mau dianggap gadis yang putuskan sesuatu dengan seenaknya, belum apa-apa aku sudah minta putus. Sekarang bagaimana dengan beda usia? Memang itu bukan suatu hal yang dasar, tapi bagaimana dengan pola pikir kita yang berbeda. Kamu yang dewasa berpikir jauh ke depan, berpikir jauh, sedang aku anak manja, yang masih berfikir untuk bersenang-senang, belum berfikir ke arah yang terlalu jauh, yang hanya ingin melewati hidup, dengan happy sesuai arusnya, mengikuti arah angin yang membawa, untuk jarak yang jauh aku tidak fikirkan, karena memang aku tidak terlalu suka dengan dua anak manusia yang setiap saat berjalan berdua, bergandengan tangan, berduaan, karena menurutku itu bukan suatu hal yang harus di pamerkan.
Temen-temenku biasa menyebut “dunia milik kita berdua, yang lain ngontrak” aku tidak terlalu setuju dengan pendapat itu. Karena kita hidup di lingkungan yang bertetangga, maka jika satu pasang mata saja melihat ke dua anak manusia itu, bisa menggemparkan sebuah kampung. Mungkin cara berfikirku lain dengan temen-temenku yang menganggap mudahnya cinta berganti.
Kalau kamu memang mau ke salatiga, aku belum bisa ajak kamu ke rumah, karena aku anak gadis yang terakhir, maka ortu agak lebih ketat menjagaku. Mungkin jika kamu datang ke rumahku, kamu akan diinterogasi dengan beribu-ribu pertanyaan, akupun juga.
Mungkin ini akan menjadi suatu keadaan yang berbeda bagi kita, kamu yang pernah jalan dengan wanita-wanita dewasa seusia kamu, dan aku yang pernah sekali jalan dengan cowok seusiaku. Sekarang antara kamu yang dewasa dan aku yang manja.
Aku harap kamu datang ke salatiga saat hari libur, karena aku kan masih sekolah, gak lucu kan aku mbolos hanya untuk sesuatu yang dianggap orang tua hal yang mengganggu pelajaran. Inginnya besok minggu tanggal 27, tapi surat ini pasti belum nyampai, kalau tanggal 4 aku gak bisa, soalnya mau latihan senam ma teman-teman (tugas dari guru olahraga) gimana kalau tanggal 11 minggu? Kamu bener-bener gak ada sedikitpun gambaran tentang salatiga? Kalau aku ya gak berani jemput di solo apalagi di terminal.
Kalau dari terminal solo kamu naik bus jurusan semarang-solo, mungkin kurang lebih Rp.8.000,- sampai salatiga, kalau di tanya turunnya, turun salatiga, jangan semarang (kelewatan)
Setelah sampai di salatiga, terminalnya tingkir, jangan turun dulu, nanti kamu melewati ABC, pasar sapi, pasar jetis, kemiri (kauman), terminal lama, terus saja nanti turun di rawa permai (pemandian) di sana kita ketemu, kamu dari cepu pagi ya...moga gak kesasar.
Kalau kamu mau nelpon aku, malem aja ya...jam 10 ke atas, walau ngangkatnya sambil ngantuk tapi lebih baik daripada ditanya-tanya ortu, atau siang setelah pulang sekolah, jam setengah dua. Sorry...saat kamu nelpon, aku lagi nulis surat, dan kalau aku jawab telpon kamu nanti di tanya-tanya mami. Sorry ya...
Eh sadar gak kamu? tulisanku terlalu banyak dan makin lama makin tak berbentuk, habis besok ulangan, tapi aku belum belajar, malah nulis surat. Udah dulu ya...
Wassalamu alaikum wr.wb
NB : Aku gak mau di bilang matre kalau menerima pemberian kamu, apalagi yang kerjakan kamu. Sorry aku gak bisa tepati janji untuk tidak menulis yang aneh-aneh. Abis itu isi hatiku.
Jl. Pundung Sari RT 01 / RW XI
Bancaan Sidorejo Lor
Salatiga Jateng
(Bapak Muchlis)
Foto kamu mana? Kalau kirim surat tetep ke sekolah ya...
faradiba

Sabtu, 09 Mei 2009

16 november 2005

a message from the heart
happiness is having a friend like you

Assalamu alaikum wr.wb.
Gimana kabar hari ini? Lagi gak bete kan? Kalau mau ke salatiga jangan sampai ke solo, Naik bus jurusan solo semarang, Bisa turun di Jetis atau Terminal Bawen. Soal kamu ajak kenalan teman-temanku, Aku gak marah kok. Buat apa aku marah? Toh aku bukan apa-apa kamu. Aku cuma kasihan sama temen-temenku, kalo sms kamu dibaca sama cowoknya gimana? Atau aku pakai nomer temen cowok, Berarti kamu mau ajak kenalan cowok ya?? (bercanda lho)
Aku juga mau cerita, Bulan Ramadhan kemarin aku dapat sms dari orang yang ngakunya bernama Ino. Rumahnya Soko (dekat sih dengan rumahku) Aku tanya, Dia dapat nomer aku dari cowok temenku. Padahal aku gak pernah ketemu ma temenku itu. Apalagi kasih nomer ma cowoknya.(malah gak kenal!!) Abis itu kamu sms, ngaku kalo dapat no dari Susanto.(wah siapa lagi tuh?) aku sms dan aku miscall gak ditanggapi, malemnya ada nomer baru masuk yang melarang aku menghubungi nomer Susanto lagi. Hari lainnya (malam banget) dengan nomer im3 yang sama ngatain aku gerandong. Hari berikutnya dengan nomer yang sama malah ngajak ketemuan dan ngakunya Ino (nomer aslinya katanya yang as, waktu pertama kali sms) setelah itu aku bertanya-tanya apa antara Ino, Susanto dan kamu bekerja sama? malah setiap malam jam 3, udah 3 hari ini Ino pake nomer as miscall aku. Wah..abis itu aku gak bisa tidur.
Di surat kamu bilang cocok ma aku. Cocok apa? Kamu punya berapa kakak sih? kenapa suratnya harus dikirim ke alamat kakak, bukan ke rumah kamu? Sorry kalo ternyata apa yang kamu bayangkan tentang aku salah, foto aku ini setahun yang lalu, saat main ma temen-temen. Mungkin bulan ini aku gak bisa bales sms kamu lagi, tau sendiri anak sekolah diberi uang buat beli pulsa cuma dikit, paling ( 10ribu-20ribu) tapi kalo kamu mau sms aku ya gak papa, Cuma aku bales dalam hati saja. Kenapa kakak kamu suka usil ma kamu? Kenapa juga kamu belum punya cewek? itu pasti bohong??? Wah lama-lama tulisanku udah mulai ngacau nih, sorry lho! abis udah capek. Met ngerjain skripsi moga lancar. Udah dulu ya suratku kali ini...
Wassalamu alaikum wr.wb
faradiba